Tentang Hati Berjuang Untuk Merdeka Sendiri

Kata orang, memperjuangkan itu apa-apa itu harus berkumpul, bersama-sama atau harus bersatu.
Bukan kataku, bukan buatku.
Menurutku, hati harus bisa merdeka sendiri.
Harus bisa bebas, harus bisa tanpa beban, harus bisa menang dengan caranya sendiri.

Sedikit akan kuceritakan bagaimana aku berjuang agar hatiku bisa merdeka sendirian.
Aku pernah begitu mencintai laki-laki, yang pernah begitu tulus menemani dan menjadi sandaran saat aku butuh bahu untuk berbagi.
Cukup lama, sampai akhirnya aku menyadari bahwa kita tidak bisa bersama,
 
Iya, dia sudah ada yang punya. 
Aku bahkan tidak bisa apa-apa.
Dia bilang kami hanya teman. 
Kataku, kami hanya sebagian dari kenangan.
Bahwa akhirnya tidak semua hal yang kita inginkan bisa kita dapatkan,
Akhirnya aku belajar untuk mengikhlaskan.

Terlantun lagu Sedih Tak Berujung dari Glenn Fredly di kepalaku, saat hari itu kuberanikan diri dengan sisa-sisa hati menghadiri hari bahagianya. 
Hari pernikahan laki-laki yang aku puji setengah mati.

“Perpisahan kali ini untukku,
akan menjadi kisah,
sedih yang tak berujung”

Perpisahan ini, perpisahan yang tidak pernah aku bayangkan akan terjadi. 
Perpisahan yang membuatku harus belajar mengikhlaskan diri dan hatiku harus merdeka dengan caranya sendiri.

Aku memutuskan untuk tidak pernah jatuh cinta lagi,
mungkin karena tak ada sisa untuk dibagi.
Aku memutuskan untuk jatuh cinta padanya saja,
Tanpa balas, tanpa batas.
Hatiku, harus tetap merdeka diatas kesendiriannya.


credit to : http://ceritachacha.wordpress.com/
 
;